Minggu, 14 Oktober 2018

Gagal Berangkatkan 3.000 Jamaah, Kemenag Tegur Biro Umrah Ini


Travel Umroh Terbaik Dengan Travel Wisata Halal

Kasus penipuan jamaah umrah terjadi lagi. Mengawali 2018, PT Solusi Balad Lumampah (SBL) mendapat surat teguran dari Kementerian Agama (Kemenag) karena 3.000 calon jamaah terancam gagal berangkat ke Tanah Suci dengan nilai kerugian sekitar Rp 57 miliar.
"Benar surat teguran untuk SBL sudah disampaikan minggu ini (pekan lalu)," kata Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Mulyo Widodo

Widodo mengungkapkan, Kemenag melayangkan surat teguran karena melihat ada pelanggaran yang dilakukan SBL lantaran menelantarkan sekitar 3.000 jamaah umrah. Hal ini pun sudah dikonfirmasi Kemenag terhadap manajemen SBL yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.
"Itu dari pengakuan mereka pun sekitar 3.000 jamaah belum berangkat. Nilai kerugiannya diasumsikan 3.000 jamaah kali Rp 19 juta (biaya umrah)," ujarnya.
Jika dihitung dengan asumsi tersebut, maka nilai kerugian atas penelantaran jamaah umrah SBL sekitar Rp 57 miliar. Menurut Widodo, kasus penelantaran jamaah umrah SBL terjadi karena buruknya proses pengelolaan atau manajemen keuangan perusahaan.
SBL diakuinya, menawarkan paket promo umrah di bawah Rp 20 juta per jamaah, dan berakhir dengan kegagalan. "Paket promo menurut mereka, tidak bisa terselesaikan dengan baik. Jadi ada kegagalan di situ dan di manajemen keuangan. Harga Rp 18-19 juta per jamaah untuk ukuran pemberangkatan bisa dilaksanakan, tapi kenyataannya memang si penyelenggara umrah tidak ada profit. Melihatnya harus jernih juga," jelas Widodo

Berangkat Akhir Januari

Manajemen SBL, kata Widodo, dalam pertemuan di Bandung antara Kemenag, dan Satgas Waspada Investasi baru-baru ini, menjanjikan pemberangkatan bagi 3.000 jamaah pada akhir Januari ini.
"Kami sudah panggil dan mereka bersedia menyelesaikan pemberangkatan 3.000 jamaah pada akhir Januari ini. Kami juga sudah berkomunikasi dengan akuntan publik untuk melihat kondisi keuangan mereka," dia menerangkan.
Jika tidak direalisasikan, tegasnya, Kemenag akan mengenakan sanksi kepada SBL. Paling berat ancamannya adalah pencabutan izin operasional sehingga perusahaan tidak bisa menyelenggarakan umrah maupun haji lagi, seperti yang sudah dilakukan pada First Travel dan Hannien Tour.
"Kami harapkan SBL dapat menjalankan komitmennya akhir Januari sudah tuntas (pemberangkatan jamaah). Kalau tidak, sanksinya bisa kami cabut, tidak bisa menyelenggarakan kegiatan umrah maupun haji lagi," ujar Widodo.

Sabtu, 06 Oktober 2018

Benarkah Susu Rendah Lemak Lebih Sehat untuk Penderita Diabetes

Diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami patah tulang dan osteoporosis. Pernyataan ini dipublikasikan dalam majalah Diabetes Forecast yang berada di bawah naungan American Diabetes Association (ADA). Untuk itu, makanan kaya kalsium seperti susu dibutuhkan oleh orang dengan diabetes untuk menjaga tulang tetap kuat dan melindunginya dari osteoporosis.
Lantas, jenis susu seperti apa yang baik untuk orang dengan diabetes? Benarkah susu rendah lemak lebih sehat untuk diabetesi dibandingkan dengan jenis susu untuk diabetes lainnya?

Kenapa penderita diabetes perlu minum susu?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai jenis susu untuk diabetes, Anda perlu tahu mengapa diabetesi perlu minum susu.
Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, orang yang mengidap diabetes tipe 1 umumnya memiliki kepadatan tulang yang rendah. Kondisi ini dikaitkan dengan ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin, padahal insulin dapat meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan tulang.
Selain itu, orang dengan diabetes tipe 1 juga memiliki risiko patah tulang yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan penderita diabetes umumnya memiliki masalah penglihatan dan kerusakan saraf yang meningkatkan risiko jatuh dan mengalami patah tulang. Selain itu, gaya hidup tidak sehat pada penderita diabetes tipe 2 juga dapat mengganggu kesehatan tulang.
Menurut penelitian yang dilakukan terhadap orang yang berusaha untuk melangsingkan tubuh, selain kaya akan kalsium, magnesium, kalium, dan vitamin D yang dibutuhkan tubuh susu juga terbukti dapat menurunkan berat badan. Penelitian ini dilakukan terhadap 322 orang yang terdiri dari orang sehat, pengidap diabetes tipe 2, dan juga orang yang memiliki penyakit jantung.
Hasilnya, orang yang mengonsumsi susu paling banyak yakni sekitar 355 ml atau sekitar 1,5 gelas mengalami penurunan berat badan sebanyak 2,27 kg dibandingkan dengan orang yang hanya minum setengah gelas setiap harinya. Sehingga, selain untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, susu untuk diabetes juga dapat menurunkan berat badan berlebih yang biasanya menyerang orang dengan diabetes tipe 2.

Apakah susu rendah lemak lebih sehat untuk pengidap diabetes?

Susu menjadi sumber kalsium yang baik untuk pengidap diabetes. Bahkan, Menurut American Diabetes Association dan U.S. Department of Agriculture, susu sapi boleh dikonsumsi oleh diabetesi. Namun, karena diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, maka Anda perlu memilih jenis susu yang tepat. Susu yang tinggi karbohidrat, gula, dan lemak termasuk jenis susu yang perlu dihindari.
Constance Brown-Riggs, MSEd, RD, CDE, CDN, pembicara untuk the Academy of Nutrition and Dietetics dan penulis buku The African American Guide to Living Well with Diabetes, menyatakan bahwa susu rendah atau tanpa lemak merupakan minuman yang sangat baik untuk orang dengan diabetes.
Untuk itu, American Diabetes Association merekomendasikan untuk mengonsumsi 2 hingga 3 gelas susu rendah lemak setiap harinya. Susu rendah lemak menjadi sumber kalsium dan protein yang sangat baik untuk kesehatan tubuh orang dengan diabetes.
Selain susu rendah lemak, Anda juga bisa meminum susu kedelai dan susu almond sebagai alternatif. Namun, jangan asal memilih susu. Anda tetap perlu cermat untuk melihat label kemasan apakah susu yang akan Anda beli mengandung gula tambahan atau tidak. Usahakan untuk memilih susu rendah lemak tanpa tambahan gula agar kadar glukosa dalam darah tidak meningkat dan memperburuk kondisi kesehatan Anda.